Analisis Jurnal Manajemen Pemasaran Global (Kelompok)
Disusun oleh :
Ciara Amalina Adani (11215501)
Meutia Nabila Hawa (14215150)
Putri Tunjung Sari (15215464)
Risa Pratiwi (16215048)
4EA23
ANALISIS JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN
GLOBAL
Judul : ANALISIS FLUKTUASI VALUTA ASING RP/USD PENGARUHNYA TERHADAP VOLUME EKSPOR DI SULAWESI UTARA (ISSN :2303-1174)
Penulis : Trivena Fristy Bakampung ( Universitas
Sam Ratulangi Manado)
1.
Variabel
VARIABEL X : VALUTA ASING
VARIABEL Y : VOLUME EKSPOR
2.
Metode Penelitian
2.1 Jenis dan sumber data Sumber Data
Jenis penelitian ini mengunakan data kuantitatif sedangkan jenis
data yang digunakan adalah data deret waktu (Time series) yang dalam hal ini
penulis bekerja sama dengan pihak pemerintah Sulawesi Utara yaitu instansi
terkait seperti Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara dan Bank Indonesia
Sulawesi Utara.
2.2 Jenis Data.
Data primer : data
hasil wawancara berupa tanya jawab langsung dengan Kepala Kantor Bank Indonesia
Sulawesi Utara.
Data sekunder : data
dari lembaga pengumpul data dan kepustakaan terutama data kualitatif yang terdiri
dan satu variabel terikat yaitu kurs dan satu variabel bebas yaitu nilai
ekspor. Data sekunder ini bersumber pada Bank Indonesia (BI) dan
beberapa pustaka lainnya.
3.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Penelitian lapangan (Field
Research)
Penelitian data secara langsung dengan mengadakan penelitian
terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data primer, dengan melakukan:
a.
Observasi,
b.
Wawancara,
2.
Penelitian Kepustakaan (Library
Research)
Data ini diperoleh melalui buku-buku, tulisan ilmiah, serta
referensi lainnya yang menyangkut masalah yang berhubungan dengan penelitian
ini.
3.
Media elektronik
Metode pengumpulan data yang dilakukan lewat media elektronik berupa
jaringan internet, dengan melakukan penelusuran situs google.
4.
Alat analisis
Alat analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah model regresi
sederhana dengan metode Ordinary Least
Square (OLS). Model ini akan memperlihatkan hubungan dan pengaruh
antara variabel bebas dan variabel terikat. Ekspor merupakan variabel terikat
sedangkan fluktuasi valuta asing, dinyatakan sebagai variabel bebasnya.
Berdasarkan teori yang ada sebelumnya ekspor merupakan fungsi dari fluktuasi
valas yang dinyatakan sebagai berikut :
Ek = f(Kurs) ................................. (3.1)
Kemudian persamaan (3.1) dibuat menjadi persamaan (3.2) sebagai
berikut:
Ek = β0 + β1 Kurs-μi .……………………… (3.2)
Bentuk dari persamaan (3.2) kemudian ditransformasikan ke dalam
bentuk logaritma ganda agar koefisien regresinya dapat dibaca dalam konsep
elastisitas atau perubahan presentase. bentuk persamaannya menjadi sebagai
berikut ini:
lnEk = β0 + β1 lnKurs -μi.……………………… (3.3)
Dimana:
Ek = Ekspor (Ribu
USD)
β0 = Konstanta
Kurs = Kurs (Ribu USD)
β1 = Parameter yang akan ditaksir memperoleh
gambaran tentang hubungan setiap variabel bebas terhadap variabel terikat.
μi = Eror Term
Untuk mencari β nilai α sebagai berikut:
Β = Sigma xy / Sigma x2
Y = Y-β x
Dimana:
Y = Sigma Y / N
x = Sigma X / N
x = X-x
y= Y-y
ket;
n= banyak data
Untuk mengetahui besar standar eror digunakan rumus:
Sβ= s / Sigma x2
Dimana s = Sigma y2 - Sigma xy / n-k
Rumusan sebelumnya digunakan perhitungan dalam pengolahan dan
analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program eviews
5.
5.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
5.1
Deskripsi Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara mempunyai 15 Kabupaten kota yakni Kabupaten
Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe,
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud,
Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara,
Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kota Manado dan Kota
Tomohon.
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing (USD)
Tabel 2 Kurs Tengah USD Terhadap Rupiah Di Bank Indonesia (Ribu USD)
Jenis Valuta
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
USD
|
8.465
|
9.290
|
9.830
|
9.020
|
9.419
|
10.950
|
9.400
|
9.050
|
8.991
|
9.760
|
Sumber:
Bank Indonesia Cabang Manado
Tabel
2 menunjukkan pada tahun 2003 nilai kurs Rp/USD sebesar Rp8.465 dan mengalami
depresiasi yang cukup tajam pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp10.950 di
bandingkan tahun 2004-2007. Sedangkan pada tahun 2009, 2010 dan 2011 terus
mengalami apresiasi sebesar Rp9.400, Rp9.050 dan Rp8.991 dan kembali mengalami
depresiasi pada tahun 2012 yaiu sebesar Rp9.760.
Perkembangan Ekspor Di Sulawesi Utara
Ekspor sektor migas terdiri dari minyak bumi dan hasil minyak, LNG
(Liquid Natural Gas), LPG (Liquid Petroleum Gas) dan lain sebagainya. Sedangkan
ekspor komoditas non migas terpusat pada tiga kelompok yaitu barang manufaktur,
komoditas pertanian dan komoditas pertambangan. Yang termasuk kelompok barang
manufaktur adalah tekstil, kayu, produk kayu, kertas, produk elektronik, minyak
kelapa sawit, kerajinan tangan, dan produk kimia. Komoditas pertanian antara
lain meliputi hewan dan hasil hewan lainnya seperti ikan tuna, sapi, udang,
tumbuhan seperti : karet alam, coklat, lada, kopi, tembakau, cengkeh,
rempah-rempah, kopra dan lain sebagainya, sedangkan yang tergolong dalam
komoditas pertambangan non migas dalah tembaga, emas, timah, nikel, aluminium
dan hasil tambang lainnya.
Tabel 3 Volume Ekspor Non Migas Menurut Kelompok Barang Di Sulawesi
Utara (Ribu USD)
Tahun
|
Volume Ekspor
|
2003
|
332.177
|
2004
|
506.390
|
2005
|
940.568
|
2006
|
620.589
|
2007
|
934.254
|
2008
|
782.485
|
2009
|
666.990
|
2010
|
609.400
|
2011
|
632.967
|
2012
|
920.578
|
Sumber:
Bank Indonesia Sulawesi Utara (Data diolah)
Tabel
3, menggambarkan volume ekspor Non Migas Sulawesi Utara Dari Tahun 2003-2012
mengalami Fluktuasi. Dimana pada tahun 2003-2005 volume ekspor mengalami
peningkatan yaitu 332.177, 506.390 dan 940.568. Pada tahun 2006 menurun dengan
tajam yaitu 620.589 dan kembali meningkat pada tahun 2007 yaitu934.254. Dan
kembali menurun pada tahun 2008-2010 yaitu 782.485, 666.990, dan 609.400.
Sedangkan pada tahun 2011-2012 kembali meningkat yaitu sebesar 632.967 dan
920.578.
5.2 Pembahasan
Hasil analisi data
Untuk mendapatkan hasil regresi antar variabel independen (Fluktuasi
Valas), dan variabel dependen (Volume Ekspor) maka digunakan data sekunder yang
bersumber dari Bank Indonesia tahun 2003 sampai 2012. Data sekunder tersebut
diestimasikan dengan analisis regresi berganda seperti yang sudah dijelaskan
pada bab sebelumnya, dan diolah menggunakan program Eviews 5.0 un tuk uji t,
uji F, uji R2 sampai dengan uji asumsi klasik. Dari hasil regresi dapat
dibentuk model estimasi sebagai berikut:
LogVE = -16,02054472+3,216825641LKURS
Standar
eror = (11,01032)
(1,203502)
t-statistik
= (2,672888)**
R2
=0,471750 F-Statistik = 7,144333 D-W stat = 1,750406
Interpretasi model
Berdasarkan hasil regeresi di atas dapat dijelaskan pengaruh
variabel independen yaitu Fluktuasi Valas RP/USD, terhadap Volume Ekspor
sebagai berikut:
Pengaruh
perubahan Fluktuasi Valas terhadap perubahan Volume Ekspor
Tingkat Fluktuasi Valas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Volume Ekspor. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi Tingkat Fluktuasi
Valas yaitu sebesar 3.216825641. Artinya setiap Tingkat Valas mengalami
kenaikan sebesar 1% maka Volume Ekspor akan naik sebesar 3,22%, ceteris
paribus.
Uji Kesesuaian (Test of Goodness of fit) Uji Secara Individual (Uji
T)
Uji t-statistik dilakukan untuk menguji apakah kurs secara parsial
berpengaruh nyata terhadap volume ekspor.
1. Kurs
a)
Df = 10-2-1
= 7
α
= 5%
b)
T-tabel = 1.894579, T-hitung = 2.672888
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa t-hitung>t-tabel
(2.672888>1.894579). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan ditolaknya
Ho, maka perubahan tingkat kurs mempunyai pengaruh yang signifikan secara
statistik pada tingkat kepercayaan 95% (α=5%) terhadap perubahan volume ekspor.
Koefisien Determinasi (R2)
Hasil regresi diketahui bahwa nilai R2 adalah 0.471750, yang berarti
variasi dari perubahan tingkat kurs mempengaruhi perubahan volume ekspor
sebesar 47.17%. Sedangkan sisanya (52.83%) dijelaskan oleh variabel-variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model seperti, jumlah uang beredar, jumlah
produksi komoditi yang diekspor, dan tingkat suku bunga.
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian yang dilakukan dalam model antara lain: uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi.
·
Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut Homokesdasitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya
Heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah pengujian White. Pengujian
heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan program komputer eviews dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel
4 diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0.373265 Nilai Chi-squares
hitung sebesar 3.732648 yang diperoleh dari informasi Obs*R-squared (jumlah observasi
dikalikan dengan R2). Nilai kritis nilai Chi-square (Ҳ2) pada α= 1% dengan df
sebesar 2 adalah 9.210. Karena nilai Chi-squares hitung (Ҳ2) lebih kecil dari
nilai kritis Chi-squares (Ҳ2) maka dapat disimpulkan tidak ada masalah
heteroskedastisitas.
·
Uji Autokorelasi
Mendeteksi masalah autokolerasi digunakan Uji Lagrange Multiplier.
Jika nilai Chi-squared hitung χ2 < dari nilai kritis Chi-squared χ2, maka
model estimasi tidak terdapat autokolerasi. begitu pula sebaliknya jika nilai
Chi-squared hitung χ2 > dari nilai kritis Chi-squared χ2, maka model
estimasi terdapat autokolerasi.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Hasil regresi tersebut dapat dilihat nilai koefisien determinasinya
(R2) sebesar 0.909724. Nilai chi squares hitung (x2), sebesar 9.197240sedangkan
nilai kritis (x2) pada α = 1% dengan df sebesar 2 karena nilai chi squares
hitung (x2) < dari pada nilai kritis chi squares (x2), maka dapat
disimpulkan model tidak mengandung masalah autokorelasi. Hasil analisis dan
interpretasi sebelumnya, fluktuasi valuta asing dan ekspor memegang peran
penting dalam kegiatan perdagangan internasional. Jika terjadi fluktuasi nilai
tukar yang cukup lebar maka harga barang – barang ekspor tidak dapat
diprediksikan sedangkan bagi setiap negara ekspor akan menghasilkan devisa yang
akan digunakan untuk membiayai impor bahan baku dan barang modal yang
diperlukan dalam proses produksi yang akan membentuk nilai tambah.
jurnal :
Komentar
Posting Komentar