Kewajiban Jangka Pendek dan Akuntansi Penggajian
HUTANG adalah kewajiban untuk memberikan jasa dimasa yang akan datang dan merupakan kewajiba untuk memindahkan harta.
Hutang Jangka Pendek dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Hutang yang jumlahnya dapat dipastikan
2. Hutang yang jumlahnya tidak dapat dipastikan (utang garansi)
Kewajiban Jangka Pendek dan Akuntansi Penggajian
Hutang Jangka Pendek dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Hutang yang jumlahnya dapat dipastikan
2. Hutang yang jumlahnya tidak dapat dipastikan (utang garansi)
Kewajiban Jangka Pendek dan Akuntansi Penggajian
Yang
termasuk kewajiban jangka pendek adalah :
1. Hutang Dagang dan Hutang wesel
2. Utang jangka panjang jatuh tempo periode 1 tahun
3. Utang Deviden
5. Uang muka dan jaminan dapat diminta kembali
5. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
6. Utang Biaya
7. Utang Bonus
8. Pendapatan diterima di muka
9. Utang gaji dan upah
1. Hutang Dagang dan Hutang wesel
2. Utang jangka panjang jatuh tempo periode 1 tahun
3. Utang Deviden
5. Uang muka dan jaminan dapat diminta kembali
5. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
6. Utang Biaya
7. Utang Bonus
8. Pendapatan diterima di muka
9. Utang gaji dan upah
1.
Utang dagang dan utang wesel
Adalah
utang yang timbul dari pembelian barang dan jasa dan dari pinjaman jangka
pendek. Pencatatan utang usaha dan utang wesel memperhitungkan barang yang
dibeli yang masih dalam perjalanan dan mempertimbangkannya.
2. Wesel
bayar jangka pendek
Adalah alat pembelanjaan yang umum akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun
Contoh : Pada tanggal 1 desember 1990 PT. A membeli persediaan barang dagang sebesar Rp. 2.000.000 dengan mengeluarkan wesel dengan tingkat bunga 12% per tahun, jangka waktu 60 hari.
perhitungan :
1/12 Pembelian barang dagang Rp. 2.000.000
Wesel bayar (jangka pendek) Rp. 2.000.000
Penyesuaian bunga
31/12 Beban bunga Rp. 20. 000
Hutang bunga Rp. 20.000
*) Rp. 2.000.000 x 12% x (30/360) = Rp. 20.000
Jurnal balik
1/1 Hutang bunga Rp. 20.000
Beban bunga Rp. 20.000
Pembayaran wesel
30/1 Wesel bayar Rp. 2.000.000
Beban bunga Rp. 40.000
Kas Rp. 2.040.000
*) Bunga: Rp. 2.000.000 x 12% x (60/360) = Rp. 40.000
3. Wesel Bayar jangka Pendek yang dikeluarkan dengan Diskonto
Diskonto merupakan pengurangan terhadap nilai bunga dari nilai nominal wesel
Contoh :
PT. ABC mendiskontokan weselnya yang mempunyai nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000, jangka waktu wesel 60 hari, tanggal wesel 1 desember 1994 dengan diskonto sebesar 12%
Perhitungan:
Nilai nominal Rp. 1.000.000
Diskonto: Rp. 1.000.000 x 12% x (60/360) Rp. 20.000 -
Hasil pendiskontoan /kas yang diterima Rp. 980.000
1/12 Kas Rp. 980.000
Diskonto wesel bayar Rp. 20.000
Wesel bayar Rp. 1.000.000
Mencatat pendiskontoan wesel bayar (wesel bayar)
31/12 Beban bunga Rp. 10.000
Diskonto wesel bayar Rp. 10.000
*) Rp. 1.000.000 x 12% x (30/360) = Rp. 10.000
Adalah alat pembelanjaan yang umum akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 tahun
Contoh : Pada tanggal 1 desember 1990 PT. A membeli persediaan barang dagang sebesar Rp. 2.000.000 dengan mengeluarkan wesel dengan tingkat bunga 12% per tahun, jangka waktu 60 hari.
perhitungan :
1/12 Pembelian barang dagang Rp. 2.000.000
Wesel bayar (jangka pendek) Rp. 2.000.000
Penyesuaian bunga
31/12 Beban bunga Rp. 20. 000
Hutang bunga Rp. 20.000
*) Rp. 2.000.000 x 12% x (30/360) = Rp. 20.000
Jurnal balik
1/1 Hutang bunga Rp. 20.000
Beban bunga Rp. 20.000
Pembayaran wesel
30/1 Wesel bayar Rp. 2.000.000
Beban bunga Rp. 40.000
Kas Rp. 2.040.000
*) Bunga: Rp. 2.000.000 x 12% x (60/360) = Rp. 40.000
3. Wesel Bayar jangka Pendek yang dikeluarkan dengan Diskonto
Diskonto merupakan pengurangan terhadap nilai bunga dari nilai nominal wesel
Contoh :
PT. ABC mendiskontokan weselnya yang mempunyai nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000, jangka waktu wesel 60 hari, tanggal wesel 1 desember 1994 dengan diskonto sebesar 12%
Perhitungan:
Nilai nominal Rp. 1.000.000
Diskonto: Rp. 1.000.000 x 12% x (60/360) Rp. 20.000 -
Hasil pendiskontoan /kas yang diterima Rp. 980.000
1/12 Kas Rp. 980.000
Diskonto wesel bayar Rp. 20.000
Wesel bayar Rp. 1.000.000
Mencatat pendiskontoan wesel bayar (wesel bayar)
31/12 Beban bunga Rp. 10.000
Diskonto wesel bayar Rp. 10.000
*) Rp. 1.000.000 x 12% x (30/360) = Rp. 10.000
4.
Utang jangka panjang yang jatuh tempo periode 1 tahun
Tetap
diakui utang jangka panjang apabila : akan dilunasi gabungan dana pelunasan
atau dari uang penjualan obligasi barang atau akan ditukar dengan saham.
Contoh
:
Neraca
per 31 Mei PT ABC memiliki hutang jangka panjang sebsar Rp 250.000.000 dari
jumlah tersebut, sebanyak Rp 50.000.000 akan jatuh tempo dalam waktu kurang
dari 1 tahun. Maka pelaporan kewajiban dalam neraca PT.ABC akan tampak sebagai
berikut :
Kewajiban
lancar :
Hutang
jangka panjang yang akan jatuh tempo Rp
50.000.000
Kewajiban
jangka panjang :
Hutang
jangka panjang Rp
200.000.000
5.
Utang deviden
Adalah
kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena mengumumkan pembagian laba
berupa kas atau aktiva lainnya. Deviden yang dibagikan dalam bentuk kas jika belum dibayar segera akan dilunasi.
Deviden yang dibagikan dalam bentuk saham adalah elemen modal
6.
Uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
Yang
termasuk uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali :
·
pembayaran dimuka dari pembeli yang
sebelum barang barang tersebut diserahkan kepada pembeli
7.
Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
Merupakan
kumpulan dana yang dilakukan dengan cara memotong upah pegawai.
8.
Utang biaya
Merupakan
utang yang timbul dari pengakuan akutansi terhadap biaya-biaya yg sudah terjadi
tapi belum lunas dibayar.
9.
Utang bonus
Biasanya
diberikan kepada karyawan yang dihitung berdasarkan penjualan atau laba, dan dapat dengan cara :
·
Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi dengan pajak
penghasilan/pph
Berdasarkan perjanjian,
biasanya kelebihan penjualan diatas jumlah tertentu
10.
Utang gaji dan upah
Biasanya
berdasarkan perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah,
bunga dan juga sewa lainnya.
11.
Pendapatan diterima di muka
Merupakan
kewajiban karena perusahaan telah menerima uang dari pelanggan tetapi
perusahaan belum memberikan barang/jasanya. Kemudian ada taksiran utang
biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak. Taksiran
utang biasa dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang jangka panjang
tergantung pada pelunasannya.
Contoh
:
PT.
ABC menerima uang muka sebesar Rp 480.000 untuk berlangganan majalah ‘Bola”
selama 1 tahun pada tanggal 1 April 1990
April,
1 Kas Rp. 480.000
Pendapatan diterima dimuka Rp. 480.000
Jadi
perbulannya = Rp 480.000:12 = Rp 40.000
Pada
akhir tahun, 31 Des 1990 PT ABC akan mengakui pendapatan untuk 9 bulan (1
April-31 Des). Pendapat diakui jika majalah “Bola” sudah diberikan kepada
pelanggannya karena selama 9 bulan sudah diberikan, maka pendapatan diakui.
Des,
31 Pendapatan diterima di muka Rp 360.000
Pendapatan Rp 360.000
Pengakuan
pendapatan selama 9 bulan
Per
bulannya sebesar Rp 40.000
Jadi
untuk 9 bulan sebesar Rp 40.000 x 9 bulan = Rp 360.000
Jurnal
Penutup
Maret,
31 Pendapatan diterima di muka Rp 120.000
Pendapatan Rp
120.000
Pengakuan
pendapatan sisanya yaitu 3 bulan (1 Jan-3Maret)
Per
bulannya sebesar Rp 40.000
Jadi
3 bulannya sebesar Rp 40.000 x 3 bulan = Rp 120.000
Akuntansi
Penggajian
Gaji
dan upah merupakan balas jasa yg
diterima karyawan atas pengerjaan yang dilakukannya.
Perbedaan gaji dan upah terletak pada nominalnya, jika gaji nominalnya tetap
sedangkan upah nominalnya tidak tetap. Sitem akuntansi penggajian merupakan
suatu system untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpanan dalam perhitungan dan pembayaran
gaji. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa : System akuntansi
penggajian merupakan rangkaian prosedur
perhitungan.
Tujuan
dari akuntansi penggajian adalah mengetahui fungsi yang terkait seperti dokumen yang digunakan, catatan akuntansi
yang digunakan, jaringan prosedur, system pengendalian intern, ddan informasi
yang dibutuhkan manajemen dalam system akuntansi penggajian dan pengupahan.
Terdapat
jaringan prosedur yang membentuk system, ada 2 sistem yaitu :
1.
System penggajian. Dalam system penggajian terdiri dari 4 jaringan prosedur :
prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji, prosedur pembayaran
gaji, prosedur distribusi gaji.
2.
System pengupahan terdiri dari 4 jaringan yaitu : prosedur pencatatan
waktu hadir, prosedur pencatatan waktu
kerja, prosedur pembuatan daftar upah, prosedur pembayaran upah, prosedur
distribusi upah.
Distribusi
gaji dan upah ada 3 metode :
1.
Rekening berkolom
2.
Tiket tunggal
3.
Distribusi dengan computer.
Berguna
untuk menghasilkan laporan biaya tenaga kerja seperti gaji, upah, dan biaya
kesejahteraan karyawan. Perlu Anda ketahui bahwa manajer tidak ikut campur dalam distribusi gaji dan upah.
Kesimpulan dari akuntansi penggajian: system akuntansi penggajian digunakan untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dialkukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager. System akuntansi pengupahan digunakan untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana.
Nama : Meutia Nabila Hawa
Kelas : 1EA25
NPM : 14215150
Komentar
Posting Komentar