BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


NAMA : MEUTIA NABILA HAWA
KELAS : 1EA25
NPM : 14215150
TUGAS SOFTSKILL MINGGU KEDUA

BAB II

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

Apakah kebudayaan itu?
Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Ditinjau dari bahasa Indonesia, kebudayaan berarsal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan, bhawa kata budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa dan kebudayaan alah hasil dari cipta , karsa dan rasa tersebut.
Mengenai definisi “kebudayaan” telah banyak sarjana-sarjana ilmu social yang mencoba menerangkan, atau setidaknya telah menyusun definisinya. Salah satu definisi dikemukaan oleh ahli antropologi  yang merusmuskan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B Taylor, yang menulis dalam bukunya yang terkenal: “Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Definisi lain dikemukakan oleh R. Linton dalam buku: “The Cultural background of Personality”, bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat kita simpulkan, bahwa bagi ilmu social, arti kebudayaan adalah amat luas, yang meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Disamping definisi-definsi tersebut, masih banyak definisi yang dikemukakan oleh para sarjana-sarjan Indonesia seperti:
1. Dr. Moh. Hatta : kebudayaan adalah ciptaan hidupdari suatu bangsa
2. Haji Agus Salim : kebudayaan adalah merupakan persatuan istilah budi dan daya menjadi makna sejiwa dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam :
Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata dan sebagainya.
Kebudayaan immaterial (spiritual = batin) yaitu: kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

Kebudayaan dan Peradaban.
Peradaban berasal dari kata adab yang artinya kesopanan, kehormatan, budi bahasa, etiket dan sebagainya. Lawan dari kesopanan yaitu biadab, kasar, kurang ajar, tak tahu pergaulan dan sebagainya. Sedangkan kebudayaan adalah semua yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih tinggi dan murni yang berada di atas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat misalnya music, puisi, etik, agama, ilmu filsafat dll.

Pengaburan Peradaban dan Kebudayaan
Pada masa sekarang kedua istilah ini boleh dikata kabur dalam pemakainannya. Pengertian umum dipakai yaitu bahwa peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang bertujuan untuk memudahkan dan mensejahterakan hidup.

2. WUJUD KEBUDAYAAN DAN UNSUR-UNSURNYA

Prof. Dr. Koentjoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam, yaitu:
Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompeks aktifitas serta rindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan sebagai benda benda hasil karya manusia.
Adapun unsur kebudayaan yang bersifat universal yang dapat kita sebut sebagi isi pokok tiap kebudayaan di dunia ini, ialah :
- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari misalnya: pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.
- System mata pencaharian dan system ekonomi. Misalnya: pertanian, peternakan dan system produksi
- System kemasyarakatan, misalnya: kekerabatan, system perkawinan, system warisan.
- Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tulisan
- Ilmu pengetahuan
- Kesenian, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak.
- System religi

3. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Hubungan Manusia dengan Masyarakat
Manusia hidupnya selalu di dalam masyarakat. Hal ini bukan hanya sekedar ketentuan semata-mata, melainkan mempunyai arti yang lebih dalam, yaitu bahwa hidup bermasyarakat itu adalah rukun bagi manusia agar benar-benar dapat mengembangkan budayanya dan mencapai kebudayaannya.
Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Dipandang dari sudut antropologi, manusia dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :
- Manusia sebagai makhluk biologi
- Manusia sebagai makhluk sosio-budaya

Sebagai makhluk biologi, manusia dipelajari dalam ilmu biologi atau anatomi; dan sebagai makhluk sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya.

Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada tujuan yang sama. Dalam masyarakat tersebut manusia selalu memperoleh kecakapan, pengetahuan baru sehingga penimbunan itu dalam keadaan yang sehat dan selalu bertambah isinya.

Hubungan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
Dengan menilhat uraian tersebut, bahwa manusi, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat lagi di pisahkan dlam artinya yang utuh. Karena ketiga unsur inilah kehidupan makhluk social berlangsung. Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari manusia, karena hanya manusia saja yang hidup bermasyarakat yaitu hidup bersama-sama dengan manusia lain dan saling memandang sebagai penanggung kewajiban dan hak.

4. MASALAH KEBUDAYAAN SOAL KEHIDUPAN

Dalam pembicaraan sehari-hari amatlah mudah kita mengucapkan “kebudayaan”. Mereka menggunakan definisi yang beragam sekali, sehingga kita dibawa ke bidang simpang siur pengertian. Keragaman definisi rupanya sudah menjadi nasib dari kata yang melambangkan pengertian abstrak, terutama yang penting fungsinya dalam suatu cita, pandangan atau aliran paham.

Kita akan lebih mengerti kebudayaan, apabila kia membandingkan makhluk yang berkebudayaan dengan makhluk yang juga memiliki hayat, tetapi tidak berkebudayaan, yaitu antara manusia dengan hewan. Dipandang dari ilmu hayat, Huxley menyimpulkan perbedaan itu dalam pokok-pokok :
1. Manusia satu-satunya makhluk yang tegak lurus
2. Manusia satu-satunya makhluk yang memerlukan masa pertumbuhan yang lama
3. Manusia tidak mempunyai rambut penutup badan.

5. PENGARUH BARAT DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Kebudayaan Barat yang disebut kebudayaan modern itu bermula pada jaman Renaisance. Ketika Vasco Da Gama sebagai wakil kebudayaan Barat berhasil mengelilingi Afrika dan mendarat di Kalikut. Sejak itulah bangsa Eropa yang sudah modern itu berbondong-bondong dating ke Asia dan secara perlahan-lahan membenamkan cengkraman kuku penjajahnya, yang membuat sengsara bangsa-bangsa di benua ini, termasuk Indonesia.
Pertemuan dengan bangsa-bangsa Eropa telah memperkenalkan kepada kita unsur-unsur budaya sebagai berikut: Ilmu Pengetahuan/teknologi, system social, system ekonomi, peralatan, bahasa Eropa, Kesenian dan agama Kristen. Disamping itu meraka juga memerkenalkan huruf dan tulisan latin yang merupakan unsur penting bagi terbuka lebarnya komunikasi budaya internasional.
Penguasaan bangsa Eropa oleh bangsa kita, memperluas hubungan kita dengan dunia Internasional dan sekaligus membka lebar kesempatan untuk ambil alih ilmu dan teknologi modern itu. Jadi unsur yang menonjol dari kebudayaan barat itu adalah system ilmu pemgetahuan/teknologi dan system ekonominya.

Kebudayaan Nasional Indonesia

Berbicara mengenai kebudayaan nasional, kita tidak bisa menghadirkan kenyataan bahwa berbagai pihak sedang mendiskusikannya dan belum kunjung tuntas. Dari medan diskusi para budayawan tersebut dapat ditarik dua pendapat :
Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku suku yang menghuni bumi Nusantara ini
Kebudayaan Nsional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku tersebut, yang membentuk pola baru.
Berdasarkan pengertian kebudayaan sebagaimana sudah diterangkan pada bagian terdahulu, bahwa kebudayaan adalah system gagasa, tindakan dan hasil karya manusia, maka kita bias mencari unsur-unsur budaya yang mengandung kesamaan dan bias diterima secara umum.
Beberapa di antaranya ialah :
- Pancasila
- Undang-Undang Dasar 1945
-Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
- Bendera Merah-Putih, lagu Indonesia Raya dan Lambang Garuda
- Bahasa Indonesia
- Kepercayaan kepada roh nenek moyang
- Sikap ramah dan gotong royong
Modernisasi dan pembangunan

6. KEBUDAYAAN DAN AGAMA

Agama dalam pengertian :”Addien” sumbernya adalah wahyu dari Tuhan, sedangkan kebudayaan bersumber dari manusia. Jadi  agama tidak dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kebudayaan selama manusia berpendapat bahwa Tuhan tak dapat dimasukkan ke dalam hasil ciptaan manusia.
Agama bukanlah produk manusia, tidak berasal dari manusia, tetapi dari tuhan. Tuhan mengurus Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat-Nya. Dengan perantara malaikat, Tuhan mewahyukan firman-firman-Nya dalam kitab suci kepada pesuruh-Nya. Isi kita suci iru berasal dari Tuhan, disampaikan oleh Malaikat, diucapkan oleh Rasul, sehingga dapat ditangkap, diketahui, dipahami dan selanjutnya diamalkan oleh umat.

Pengaruh Agama Terhadap Kebudayaan

Akulturasi dalam lapangan agama dapat mempengaruhi isi iman dan budi yang tinggi. Akulturasi dalam lapangan agama tersebut dinamai: “syncrotisme” (perpaduan antara 2 kepercayaan) misalnya agama Jawa terdiri dari Islam bercampur dengan Budha.

Sumber :
Joko Tri Prasetya, Drs dkk., Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2013 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Laporan Keuangan

Berbagai Pertanyaan Mengenai Koperasi

Perseroan Terbatas : Organisasi Dan Transaksi Modal Saham