BAB IV MANUSIA DAN CINTA KASIH

NAMA : MEUTIA NABILA HAWA
KELAS :1EA25
NPM : 14215150
TUGAS SOFTSKILL MINGGU KEEMPAT

BAB IV

MANUSIA DAN CINTA KASIH

1. Makna Kasih Sayang

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih saying merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawaab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab maka retakklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran akan terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Dapat disimpulkan bahwa :
Kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang, meskipun ada pula kelahiran anak tidak diharapkan, namun hal itu termasuk pengecualian. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, umunya bukan lahir karena hasil kasih sayang.
Kasih sayang berlebihan cenderung merupakan pemanjaan. Pemanjaan anak berakibat kurang baik, karena umumnya anak yang dimanjakan menjadi anak yang sombong, pemboros, tidak saleh, dan tidak menghormati orang tua.

2. Kasih Sayang dalam Keluarga

Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebetulnya masih ada banyak jalan untuk menemukan kebahagiaan atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai kehidupan. Memang sering kali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan social dan ekonomi. Namun dengan membangun kasih saying yang erat dalam keluarga maka setidak tidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduhdi tengah kemeltnya persoalan hidup.

3. Makna Kemesraan

Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Di bawah sorotan pandangan evolusi, cinta menjadi lebih agung lagi, karena ia merupakan daya pemersatu dalam alam semesta, dan kondisi utama yang memungkinkan hidup. Kemampuan mencintai ini memberi nilai pada hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Dapat disimpulkan bahwa :
Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria-wanita atau suami-istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia. Di dalam kehidupan manusia terdapat berbagai kasus kemesraan kemsraan dapat membangkitakan daya kreatifitas manusia untuk menciptanakan atau menikmati seni budaya, seni sastra, seni music, seni tra, seni lukis, dan sebagainya.

4. Makna Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, dikarenakan pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi adalah karena Tuhan pencipta alam semesta. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga pengahncur segalanya, bila manusia mengabaikna segala perintah-Nya. Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.

a. Cara pemujaan
Dalam kehdiupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Pemujaan-pemujaan sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar dan lain-lain.

b. Tempat Pemujaan
Masjid , Gereja, Candi, Pura dan lain-lain adalah tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya atau yang dianggap Tuhan. Apabila masyarakat berhasil membangun tempat memuja tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhan atau yang dianggap Tuhan sebesar dan seindah mungkin, maka banggalah masyarakat itu.

c. Berbagai Seni sebagai Manifestasi Pemujaan
Seperti dikemukakan di depan cinta menimbulkan daya kreatifitas pencintanya. Pengertian kreatifitas antara lain ialah mencipta. Dalam seni pahat banyak kita jumpai arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa atau sesuatu yang dipujanya. Sudah tentu tinggi rendahnya hasil seni itu bergantung kepada kemampuan penciptanya.
Seni tari pun adapula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya tarian Sanghyang Dedari dan tarian Sanghyang Jaran di Bali. Dalam seni music, banyak jugadidendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama Tuhan. Nyanyian Gereja semua mengagungkan nama Tuhan.

Dapat disimpulkan bahwa :
Pemujaan terhadap Tuhan padahakikatnya merupakan menifestasi cinta kepada Tuhan. Cinta membangkitkan daya kreatifitas. Pengertian dasar kreatifitas adalah mencipta, menemukan, berjarya, mencari bentuk-bentuk yang dapat mewujudkan hubungan yang misterius.

5. Makna Belas Kasihan

Cinta sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita, cinta kepada Tuhan. Masih ada cinta lagi yaitu cinta kepada bangsa dan tanah air, tetapi pada kegiatan belajar ini hanya dibicarakan cinta kepada sesame.
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, tua yang sakit-sakitan, yatim, yatim-piatu, penyakit yang diderita, dan sebagainya.
Perbuatan atau sifat yang menuruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk belas kasihan, misalnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu.

Cara-cara menumpahkan belas kasihan :
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan. Yang perlu kita kasihani antara lain: yatim piatu, orang orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit dirumah sakit, orang cacat. Orang-orang itu umumnya menderita lahir dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menuaruh belas kasihan. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang meberikan uang, barang, pakaian, makanan dan sebagainya.

6. Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasi terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Bilamana orang asing tadi telah mejadi seorang yang diketahui secara intim, taka da lagi rintangan yang harus diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang hatus diperjuangkan. Pribadi yang dicintai telah dipahami orang seperti dirnya sendiri, atau barangkali hanya dikatakan kurang dipahami seperti dirinya sendiri. Apabila terdapat perasaan yang telah mendalam terhadap  pribadi yang lain apabila orang dapat mengalami ketakterhitungan pribadinya sendiri. Maka pribadi orang lain tidak pernah akan begitu biasa baginya, dan keajaiban mengatasi rintangan-rintangan dapat terjaid lagi berulang-ulang tiap hari. Tetapi, untuk kebanyakan orang pribadinya, seperti juga pribadi orang lain, mudah dipahami cukup engkap. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual. Karena mereka mengalami keterpisahan orang lain terutama sebagai keterpisahan fisik, maka demikian dengan mengadakan penyatuan fisik, rang telah mengatsi keterpisahan tersebut. Disamping itu terdapat pula fakto-faktor lain yang untuk banyak orang mempunyai arti sebagai cara-cara mengatssi keterpisahan, seperti bercakap-cakap tentang kehidupan driri pribadi, tentang pengharapan dan kecemasan, menampakkan diri dengan segi-segi keanehannya, emngadakan hubungan dan minta yang sama terhadap dunia sekita, semuanya itu dilaksanakan untuk mengatasi keterpisahan.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri tetapi sekali-kali bukan merupakan nafus fisis belaka, untuk meredakan keteganagn yang menyakitkan. Keinginan seksual dapat distimulasi, dirangsang oleh ketakutan karena rasa sepi, oleh keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukkan, oleh keangkuhan, oleh keinginan untuk menyakiti bahkan oleh keinginan untuk memusnahkan. Semua ini dapat memberikan stimulasi yang sama beratnya dengan cinta kasih. Rupa-rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat dicampuri oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan salah satu di antaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Dalam hal itu, hubungan fisis tadi tidak memperlihatkan sifat-sifat yang rakus atau serakah dalam keinginan untuk menaklukkan atau untuk ditaklukkan, tetapi akan tercampur dengan kehalusan bertindak serta kemsraan. Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat, tetapi juga merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu perjanian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja, tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya. Perasaan itu dapat timbul dan tenggelam pula.

Sumber :
Joko Tri Prasetya, Drs dkk., Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2013 
Nugroho Widyo., Muchji Achmad, Ilmu Budaya Dasar, Gunadarma, Jakarta, 1994

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Laporan Keuangan

Berbagai Pertanyaan Mengenai Koperasi

Perseroan Terbatas : Organisasi Dan Transaksi Modal Saham