BAB X MANUSIA DAN KEGELISAHAN

NAMA: MEUTIA NABILA HAWA
KELAS: IEA25
NPM: 14215150
TUGAS SOFTSKILL MINGGU KESEPULUH

BAB X

       MANUSIA DAN KEGELISAHAN

1.KEGELISAHAN DAN SUMBER-SUMBERNYA
Pada prinsipnya manusia merupakan makluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Kegelisahan disini diartikam suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut.
Banyak orang yang berpikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tak “diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai “kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia tinggal, dan keterbatasan fisik dan jiwanya.
Kegelisahan dan kompleksitas manusia
Motif-motif perbuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku tidak timbul dan dapat mencapai pemuasan dengan cara yang sederhana. Sebaliknya motif-motif itu terjadi dalam keadaaan ruwet, bahkan kadang-kadang penuh kekacauan. Motif yang berbeda-beda bersaing satu sama lain, dan pemuasan terhadap motif pertama akan disusul dengan datangnya motif yang lain.
Kegelisahan dan kondisi lingkungan
Pemuasan yang menyeluruh pada suatu motif juga hampir tidak mungkin sebab tujuan motif itu hanya bisa dicapai menyeluruh jika sesuai dengan apa yang tersedia dilingkungan kita. Pada lingkungan tertentu makanan mungkin tak tersedia untuk memuaskan rasa lapar, karena orang itu tak mampu membelinya, atau kawan-kawan orang itu tidak memperhatikannya atau mengaguminya yang dapat digunakan untuk memuaskan keinginanannya akan status, keakraban, cinta dan sebagainya.
Kegelisahan dan ketidakmampuan penyesuaian bertindak
Alasan ketiga terjadinya kegelisahanyang tak terelakan ialah kenyataan bahwa pencapaian tujuan tergantung pada keefektifan dalam penyesuaian; hasil hanya dapat dicapai jika seseorang mempunyai kebiasaan yang sesuai untuk memanipulasi lingkungan.
Keadaan fisik
Keadaan fisik merupakan faktor yang utama sebagai kegelisahan manusia. Sejak bayi lahir ia selalu menghadapi kenyataan bahwa ia selalu terhalang keinginannya karena sebab-sebab fisik. Bayi tidak mempunyai koordinasi otot untuk mengatasi halangan fisik, alat pancaindra dan intelektualnya belum berkembang, bahkan ia tidak dapat memperhitungkan jarak suatu objek dan ia sendiri. Ia menjadi sangat tergantung kepada orang lain. Karena masa ketidakberdayaan itu cukup lama, kegelisahan sudah merupakan kawan intim manusia sejak lahir.
Lingkungan sosial
Sementara manusia dapat mengurangi sumber kegelisahan yang pertama, ia tidak dapat melakukan itu pada sebab yang kedua ini. Sumber kegelisahan manusia ikut berubah sebagaimana pembangunan teknologi dan ilmu manusia itu sendiri. Manusia satu dengan lainnya selalu ketergantungan satu sama lain. Manusia akan membutuhkan orang lain dalam hal ststus sosial, cinta kasih,rangsangan intelektual, dan sebagainya.
Motif yang bertentangan
Sumber kegelisahan yang paling rumit ialah pertentangan antara dua motif atau lebih. Hakikat dari konflik antar motif ini ialah bahwa seorang individu tak dapat mencapai tujuannya tanpa harus mengorbankan motif lain yang ia miliki. Kegelisahan ini merupakan kegelisahan yang sudah “built in” karena individu itu kecenderungan bertindaknya saling bertentangan sendiri.
Kadang-kadang konflik ini muncul karena keterbatasan jumlah keinginan yang dapat dicapai pada suatu saat, sebab motif-motif dapat muncul secara bersamaan dan membutuhkan cara-cara yang berbeda untuk mencapainya.

2.MAKNA KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Gelisah artinya rasa tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Penyebab kegelisahan dapat pula dikatakan akibat mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas sering ditimpa kegelisahan.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan, dan kehidupan manusia.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu :
Kecemasan Obyektif. Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya belumpulang, orang tua sakit keras, dan sebagainya.
Kecemasan Neutorik (saraf). Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irrasional semacam fobia, rasa gugup dan sebagainya.
Kecemasan moral. Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki, dendam, hasud, marah, rendah diri, dan sebagainya.
3.KECEMASAN MORAL
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi, antara lain : iri, benci, dendam, marah, takut, gelisah, cinta, rasa kurang (inferior).
Rasa iri biasanya dihubungkan dengan keadaan orang lain atau keadaan lain yang menjadi sebab perbandingan yang diinginkan. Iri dan sebagainya itu mungkin tidak beralasan, artinya hanya disebabkan oleh sikap egoisme yang meluap-luap, dan hanya memandang dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan orang lain.
Rasa iri, dengki, benci dan dendam dan sebagainya itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
Sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji dihadapan sesama manusia apalagi dihadapan tuhan. Dengan adanya sikap itu manusia akan mengalami rasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengenai mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, dan segala kesulitan dapat kita atasi. Dengan ketenangan ini orang yang mengancam kita mungkin akan mengurungkan niatnya.

3.MAKNA KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata asing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.  
Sikap rendah diri
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain. Sehingga merasa dirinya lebih rendah dari orang lain.
Keterasingan karena cacat fisik
Cacat fisik itu tidak perlu membuat hidup terasing karena cacat fisik itu kehendak tuhan. Namun manusia lain jalan pikirannya merasa malu anaknya atau cucunya yang cacat fisik, maka disingkirkan anak tersebut dalam pergaulan ramai, hidup dalam keterasingan.
Keterasingan karena sosial ekonomi
Ekonomi kuat atau lemah adalah anugerah dari tuhan. Orang tidak boleh membanggakan kekayaan. Tetapi orang tidak boleh pula merasa rendah diri karena keadaan ekonomi yang sangat rendah, namun di dalam kenyataan lain , orang-orang yang lemah ekonominya sering kali merasa rendah diri.
Keterasingan karena rendah pindidikan
Banyak juga orang yang merasa rendah diri, karena rendahnya pendidikan, berakibat kurang dapat mengikuti jalan pikiran orang yang berpendidikan tinggi dan banyak pengalaman. Dalam pergaulan orang-orang yang berpendidikan rendah dan kurang pengalaman biasanya menyendiri, mengasingkan diri, karena serba sulit menempatkan diri.

4.MAKNA KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tidak ada apa-apa dan sebagainya. Kesepiaan adalah keadaan sepi atau hal sepi.
Contoh :
Setelah anaknya yang telah menikah itu berumah sendiri, ibu hadi merasa kesepian.
Para pedagang mengeluh karena sedang resesi ekonomi, pembeli kurang sekali dan pasar tampak sepi.
Setelah tembakan gencar itu berhenti, tampak jalan-jalan sepi, orang-orang takut keluar, bahkan suara deru mobil pun tak kedengaran.
Setiap orang pernah mengalami kesepian karena kesepian bagian hidup manusia, lama atau sebentar kesepian ini bergantung terhadap mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi pun dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan dan keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi kawan-kawan sepergaulan. Sebaliknya orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, disengaja menjauhi pergaulan , kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Hidup dalam keterasingan yang akibatnya kesepian pada hakikatnya disebabkan karena orang itu juga takut kehilangan hak-haknya.

5.MAKNA KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup manusia. Setiap orang hidup pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggal ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian, seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Sebab-sebab terjadinya ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, logis ataupun mengambil kesimpulan. Dalam berpikir ia selalu menerima rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan baru.
Menurut Siti Meichati dalam bukunya kesehatan mental ada beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti. Sebab-sebab itu ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebab tak diketahui oleh penderita.
2. Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulsi
Ialah adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali (neurose).
4. Histeria
Ialah  neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan. Dan tidak sesuai dengan pengalaman.
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu sesesorang sangat terpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.

Untuk mengatasi atau untuk menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu dicari penyebabnya, andaikata telah diketahui penyebabnya tetapi masih sakit, penderita perlu diajak pergi atau pergi sendiri ke psikolog.
Orang yang sombong, angkuh dan sebagainya telah menderita atau kena musibah mungkin akan dapat menyadari kesombongannya atau keangkuhannya.

Sumber :
Joko Tri Prasetya, Drs dkk., Ilmu Budaya Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Laporan Keuangan

Berbagai Pertanyaan Mengenai Koperasi

Perseroan Terbatas : Organisasi Dan Transaksi Modal Saham